Uji Kesuburan Tanah

Tanah sebagai media pertumbuhan tanaman berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman, penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara), penyedia kebutuhan sekunder tanaman, dan sebagai habitat biota tanah.

Kesuburan tanah merupakan mutu tanah untuk bercocok tanam, yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia, dan biologi bagian tubuh tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Tanah yang diusahakan untuk bidang pertanian memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda.

Evaluasi kesuburan tanah adalah proses penilaian masalah-masalah keharaan dalam tanah dan pembuatan rekomendasi pemupukan (Dikti, 1991). Salah satu cara evaluasi kesuburan tanah yaitu uji vegetatif tanaman dengan melihat pertumbuhan tanaman.

Praktikum ini bertujuan untuk mengevaluasi kesuburan tanah di media tanam dengan tiga perlakukan yang berbeda. Perlakuan 1 yaitu media tanam dari tanah saja. Perlakuan 2 adalah campuran tanah dan kompos perbandingan 2:1. Sedangkan perlakuan 3, media tanam dari campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Praktikum dilaksanakan di Dusun Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta pada tanggal 11 Oktober – 15 November 2020.

Kegiatan ini memerlukan beberapa bahan yaitu polybag 6 buah, kompos, tanah, pasir, biji kacang hijau, dan kertas label. Adapun alat yang digunakan antara lain cetok, cangkul, dan alat tulis.

Langkah pertama dalam melakukan kegiatan yaitu menyiapkan media tanam dengan tiga perlakukan berbeda. Kemudian biji kacang hijau dibenamkan ke dalam media tanam. Setelah itu, masing-masing polybag diberi label keterangan perlakuan. Terakhir, disiram dengan air hingga kapasitas lapang.

Pengamatan dilakukan setiap pekan selama 5 minggu. Parameter pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau yaitu tinggi batang, jumlah daun, dan panjang akar.

Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut

Dalam tabel di atas, data pengamatan ke-5 tinggi batang dan jumlah daun serta panjang akar tidak ada karena tanaman kacang hijau terkena hama ayam. Sehingga, tanaman mati dan tidak dapat dilakukan pengamatan.

Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa perlakuan 2 yaitu media tanam dengan komposisi tanah dan pupuk (2:1) memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman kacang hijau paling tinggi daripada perlakuan yang lain. Pada pengamatan ke-4 tinggi tanaman dengan perlakuan tersebut adalah 33,5 cm.

Kemudian, tanaman kacang hijau memiliki tinggi terendah dengan perlakuan 1 atau media tanam tanah saja, meskipun ketika pengamatan ke-1 lebih tinggi daripada perlakuan 3. Akan tetapi, mulai pengamatan ke-2 hingga 4 pertumbuhan tinggi tanaman stagnan.

Berdasarkan diagram batang dapat dilihat bahwa pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang hijau dengan ketiga perlakuan tidak berbeda jauh. Tanaman yang diberi perlakuan 2 memiliki pertumbuhan daun lebih cepat daripada dua perlakuan yang lain. Sedangkan, pertumbuhan daun paling lambat yaitu tanaman dengan perlakuan 1.

Dari parameter tinggi tanaman dan jumlah daun, dapat disimpulkan bahwa media tanam dengan komposisi tanah dan pupuk (2:1) adalah paling subur dibandingkan media tanam tanah saja dan campuran tanah, pupuk, dan pasir (1:1:1).

Berikut ini beberapa dokumentasi kegiatan uji kesuburan tanah yang telah dilaksanakan

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1991. Kesuburan Tanah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.