Tiga Aspek Ilmu Pertanian

Pembahasan pertanian tidak lepas dari tiga aspek yaitu aspek produksi, ekonomi, dan sosial. Akan tetapi, dalam beberapa bahasan juga mencakup interaksi antar dua aspek atau lebih

Dalam aspek produksi, pembahasan pertanian berkaitan kegiatan bercocok tanam yang baik dengan hasil produksi yang tinggi. Bercocok tanam secara baik artinya memperhatikan kaidah dan ilmu yang sesuai dalam kegiatan budidaya tanaman. Dengan ilmu, proses budidaya akan efektif dan efisien. Misalnya, pengendalian pestisida yang dilakukan dengan benar akan mengurangi biaya produksi dan tidak merusak lingkungan.

Pada dasarnya, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu genetik dan lingkungan. Sehingga mengoptimalkan produksi pertanian berarti merekayasa genetik dan lingkungan tempat tumbuh tanaman.

Rekayasa genetik dibahas dalam pemuliaan tanaman. Sedangkan cara pengoptimalan lingkungan dikaji dalam ilmu tanah, proteksi tanaman dan mikrobiologi pertanian. Adapun, ilmu agronomi membahas pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta interaksinya dengan lingkungan.

Dalam aspek ekonomi, pertanian dipandang sebagai usaha tani. Sehingga yang dibahas berkaitan dengan ilmu ekonomi, baik murni maupun dalam konteks bidang pertanian.

Dalam aspek sosial, bahasan pertanian berkaitan dengan pemberdayaan petani dan pembangunan pedesaaan

Pengantar Ilmu Pertanian

Ilmu sangat luas. Semua bidang ilmu tidak mungkin dapat dipahami dengan pemahaman yang rinci dan mendalam selama hidup seseorang. Ilmu yang tersusun sistematis saat ini merupakan kumpulan serpihan pengetahuan yang ditemukan oleh para ilmuwan dengan menghabiskan waktu seumur hidup hanya untuk menemukan satu teori. Tentu tidak realistis ketika berandai untuk mempelajari semua hal dan berharap menghafal setiap rinciannya.

Oleh karena itu, hendaknya kita mencukupkan diri untuk menekuni satu bidang ilmu saja. Bukan karena dilarang, tetapi memang kenyatannya seperti itu. Ketika mencoba untuk mempelajari semua bidang ilmu, kita mungkin hanya sampai di kulitnya saja. Padahal untuk menyelesaikan permasalahan tidak cukup hanya mengetahui hal-hal mendasar dari suatu bidang, melainkan perlu kepakaran yang ditekuni bertahun-tahun.

Ketika kita memang sudah terlanjur masuk fakultas pertanian, maka jangan hanya belajar setengah-setengah. Sekalipun awalnya hanya terpaksa, cobalah untuk menjadi profesional dalam bidang pertanian. Ketahuilah bahwa setiap bidang ilmu itu berguna. Setiap bidang ilmu tidak boleh dipandang lebih rendah dari bidang yang lain. Karena manusia membutuhkan satu sama lain orang yang menekuni bidang tersebut.

Jika sudah sepakat untuk menjadi ahli di bidang pertanian, maka selanjutnya harus memahami bahwa ilmu pertanian itu sendiri sangat luas. Empat tahun perkuliahan untuk mempelajari ilmu pertanian yang terdahulu. Maksudnya, mengetahui pengetahuan tentang pertanian yang telah tersusun dan ditemukan para ilmuwan hingga saat ini.

Pada akhir pendidikan, mahasiswa perlu menyusun skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana. Skripsi merupakan pintu gerbang menuju penemuan, pengembangan, dan pengamalan ilmu pengetahuan. Menjadi sarjana harus sudah menghafal secara paripurna ilmu pertanian terdahulu.

Ilmu pertanian terdahulu sudah dijabarkan dalam kurikulum perkuliahan. Namun, sebelum memahami rincian tersebut penting sekali untuk memahami gambaran besar ilmu pertanian. Karena memahami garis besar terlebih dahulu menjadikan hubungan antar mata kuliah dapat dipahami dengan baik. Sehingga, kita mengetahui setiap alasan mempelajari mata kuliah tersebut. Hal itu akan menjadikan pemahaman kita komprehensif.

Secara garis besar, ilmu pertanian membahas jawaban atas tiga pertanyaan berikut

  1. Bagaimana cara menanam tanaman dengan baik?
  2. Bagaimana cara memperoleh keuntungan dari usaha tani?
  3. Bagaimana cara memberdayakan petani?

Pertama, perihal cara menanam tanaman dengan baik. Menanam tanaman dengan baik artinya memaksimalkan segala potensi tanaman dan ekosistem untuk menghasilkan tingkat produksi yang tinggi. Peningkatan produksi pertanian dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan umat manusia. Untuk menanam tanaman dengan baik diperlukan bekal pengetahuan cabang ilmu agronomi, ilmu tanah, hama penyakit tanaman, mikrobiologi pertanian, dan teknologi produksi pertanian

Kedua, tentang cara memperoleh keuntungan dari usaha tani. Dulu, pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Namun seiring berkembangnya peradaban manusia, pertanian dipandang sebagai usaha yang bernilai ekonomi. Sehingga, muncul cabang ilmu pertanian yang berlandaskan ilmu ekonomi yaitu ekonomi pertanian dan agribisnis.

Ketiga, berkaitan cara pemberdayaan petani. Pertanian tidak akan berjalan tanpa dikelola manusia. Manusia merupakan pemeran utama dalam kegiatan bercocok tanam. Sehingga mempelajari manusia merupakan hal yang penting. Sumber daya manusia yang kompeten akan berpengaruh dalam pengelolaan kegiatan pertanan. Karena itu, terdapat cabang ilmu penyuluhan dan komunikasi pertanian.

Ketiga hal tersebut hendaknya dipahami dalam menekuni bidang pertanian. Setiap cabang memiliki ranting dan setiap ranting memiliki tangkai yang banyak. Itulah perumpamaan luasnya ilmu pertanian. Perlu diingat juga bahwa pohon yang baik adalah yang berbuah. Sehingga hendaknya kita berusaha mengamalkan setiap ilmu yang telah diperoleh

Dasar Belajar Pertanian

Kita tahu bahwa salah satu ciri makhluk hidup yaitu membutuhkan makan. Tentu saja termasuk manusia. Manusia membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai aktivitas.

Pertanian berawal dari kebutuhan manusia untuk makan. Kosekuensinya, manusia harus mengumpulkan makanan. Dulu manusia mengandalkan berburu untuk mendapatkan makanan. Namun, bukanlah dikatakan makhluk hidup jika tidak berkembang biak.

Pertumbuhan populasi manusia semakin meningkat. Berburu bukan cara yang relevan lagi. Ketersediaan sumber pangan di alam bebas tidak mampu mencukupi kebutuhan banyak manusia. Dari sinilah, sejarah kebudayaan pertanian dimulai.

Pada awalnya pertanian merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan makan. Sehingga, masalah utama pertanian terbatas mengenai cara peningkatan produksi pangan.

Akan tetapi, perubahan adalah keniscayaan. Sekarang masalah utama pertanian bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga pemenuhan kebutuhan industri dan memuaskan keinginan manusia. Belum lagi jika berhubungan dengan sektor lain.

Berkaitan dengan ekonomi, diantaranya pertanian menghadapi masalah fluktuasi harga komoditas dan kesejahteraan petani. Berkaitan dengan kesehatan, misalnya masalah residu pestisida dalam bahan pangan. Berkaitan dengan sosial masyarakat, tentang regenerasi petani dan rendahnya tingkat pendidikan petani. Serta masalah-masalah pertanian yang lain

Sehingga mempelajari bidang pertanian hendaknya mengetahui masalah-masalah tersebut agar dalam belajar memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Kemudian tujuan tersebut menjadi pegangan diri kita dalam menekuni sektor pertanian.